Karantina Bengkulu Gelar Seminar Pemantauan Daerah Sebar HPHK, HPIK dan OPTK
Desember 19, 2024
Bengkulu – Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BKHIT) Bengkulu menggelar Seminar Hasil Pemantauan Daerah Sebar HPHK, HPIK, dan OPTK di Ballroom Hotel Santika, Kamis (19/12/24). Acara yang diawali dengan tarian tradisional Sekapur Sirih ini menghadirkan berbagai pihak penting, termasuk akademisi, pejabat daerah, serta perwakilan lembaga terkait.
Acara dibuka oleh Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu, drh. Muhammad Syarkawi, yang mewakili Plt. Gubernur Bengkulu. Turut hadir sebagai narasumber Prof. Agustin Zarkani, S.P. M.Si.,Ph.D dari Universitas Bengkulu (UNIB). Selain itu, perwakilan dari Dinas Perikanan Provinsi Bengkulu, Direktur Manajemen Risiko Karantina Ikan, dan berbagai stakeholder lainnya juga berpartisipasi.
Ketua panitia seminar menyampaikan bahwa kegiatan ini berlandaskan beberapa regulasi, termasuk UU Nomor 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan, PP Nomor 29 Tahun 2023, serta Perpres Nomor 45 Tahun 2023 tentang Badan Karantina Indonesia.
Dalam sambutannya, Plt Kepala BKHIT Bengkulu, drh. Sri Endah Ekandari M. Si menjelaskan bahwa tugas Karantina tidak sekadar pencegahan masuk keluar tersebarnya penyakit hewan, ikan dan tumbuhan namun juga pengawasan jenis asing invasif, sumber daya genetik, produk rekayasa genetik, agensia hayati, tumbuhan satwa liar dan langka dalam sebuah sistem.
“Sistem pencegahan ini berlandaskan 12 asas yang telah mengacu pada standar internasional dan WTO dan harus diterapkan melalui kolaborasi dengan berbagai pihak. Karantina tidak bisa bekerja sendiri mewujudkan ini" ujarnya.
Sri Endah memaparkan hasil pemantauan sebaran HPHK, OPTK, dan HPIK di 10 Kabupaten/Kota di Bengkulu. Dari data yang ada, banyak komoditas yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan, meskipun kapasitas ekspor daerah masih terbatas akibat minimnya fasilitas pendukung.
“Namun, kami terus menginisiasi langkah-langkah untuk memastikan produk Bengkulu aman dari penyakit hewan, ikan dan tumbuhan,” tambahnya.
Seminar ini juga menjadi bagian dari tahapan lanjutan dalam analisis risiko yang bertujuan memberikan informasi lebih akurat bagi pengembangan sektor pertanian, peternakan, perikanan, dan kehutanan di Bengkulu.
"Melalui seminar ini diharapkan menjadi triger untuk langkah bersama berikutnya dengan mampu memberikan kontribusi signifikan dalam menjaga keamanan pangan, melindungi sumber daya alam, serta mendukung pembangunan ekonomi Bengkulu" tambah Sri Endah
Plt. Gubernur Bengkulu melalui sambutan yang dibaca Syarkawi menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, daerah, TNI, Polri, Bea Cukai, pelaku usaha, dan masyarakat untuk melindungi dan memajukan sektor tersebut.
"Pemerintah Provinsi Bengkulu menyampaikan apresiasi atas upaya BKHIT Bengkulu dalam menjalankan tugas Karantina dan berharap sinergi ini terus terjalin demi kemajuan Bengkulu," Syarkawi mengakhiri.