Mahasiswa Unihaz Latih Petani Desa Lubuk Tapi Olah Limbah Buah Jadi Pupuk Organik Cair
Bengkulu Selatan – Puluhan mahasiswa dari Program Studi Agroteknologi Universitas Hazairin (Unihaz) mengadakan pelatihan pengolahan limbah kulit buah menjadi pupuk organik cair (POC) bagi petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Nusa Indah di Desa Lubuk Tapi, Kecamatan Ulu Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan, pada Minggu (10/11).
Pelatihan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat yang dilaksanakan secara berkala oleh mahasiswa Unihaz. Tujuan utamanya adalah untuk membantu petani di Provinsi Bengkulu memperoleh teknologi terbaru di bidang pertanian, khususnya dalam penggunaan pupuk organik yang ramah lingkungan.
Ikhsan Hasibuan, dosen pembimbing dan tim pelaksana program, mengatakan, "Kegiatan pelatihan ini sudah menjadi agenda kami yang dilaksanakan secara rutin, guna mendukung petani agar dapat mengakses teknologi pertanian yang lebih efisien dan ramah lingkungan, khususnya dalam penggunaan pupuk organik."
Pelatihan dimulai dengan pemberian materi mengenai manfaat POC bagi tanaman, serta kelebihan POC dibandingkan dengan pupuk kimia dan pupuk kompos biasa. Mahasiswa kemudian melakukan demonstrasi cara membuat POC yang baik dan benar, yang dilanjutkan dengan praktik aplikasi POC pada tanaman jagung di lahan petani setempat.
Yudi Wahono, mahasiswa Unihaz yang juga menjadi pemateri, menjelaskan, "POC ini mudah dibuat dengan memanfaatkan limbah buah-buahan yang biasa kita konsumsi, seperti pepaya, semangka, melon, dan sebagainya. Dengan teknologi fermentasi, POC ini dapat siap digunakan dalam waktu sekitar dua minggu."
Selain itu, Elvita, salah satu mahasiswa lainnya, menambahkan bahwa POC mengandung unsur hara yang tinggi dan enzim yang berperan besar dalam meningkatkan produksi tanaman. "POC juga dapat mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia, yang tidak hanya berdampak buruk bagi lingkungan, tetapi juga dapat mengancam kesehatan manusia," ujarnya.
Desa Lubuk Tapi, yang terletak antara Kota Manna dan Kota Pagar Alam, memiliki sekitar 900 warga yang sebagian besar berprofesi sebagai petani dengan komoditas unggulan seperti jagung, padi, palawija, dan kelapa sawit.
Salah satu peserta pelatihan, Ibu Ica, seorang petani setempat, mengungkapkan manfaat besar dari pelatihan ini. "Pelatihan membuat POC ini sangat bermanfaat bagi kami. Selama ini kami selalu membeli pupuk kimia, dan setelah tahu cara membuat POC, kami dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia di lahan kami," katanya.
Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi para petani di Desa Lubuk Tapi, dengan meningkatkan hasil pertanian mereka sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan.