KPU Ingatkan Paslon Jaga Etika di Debat Pilwakot
Bengkulu: Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bengkulu, Rayendra Pirasad, mengingatkan seluruh pasangan calon (paslon) yang akan bertarung dalam Pilkada mendatang untuk menjaga etika dan integritas selama debat publik.
Rayendra menekankan bahwa penggunaan strategi retorika yang menyerang pribadi lawan, atau dikenal sebagai ad hominem, tidak diperbolehkan. Pernyataan ini disampaikan pada Jumat (18/10/2024), dengan tujuan agar debat tetap fokus pada substansi serta program kerja yang diusung masing-masing paslon.
Menurut Rayendra, debat publik seharusnya menjadi ajang untuk memperkenalkan gagasan, visi, dan misi para calon. "Dalam sesi debat nanti, setiap pasangan calon tidak boleh menyerang secara pribadi dan juga tidak boleh saling menjatuhkan. Debat ini merupakan kampanye terbuka, sehingga masyarakat dapat melihat seberapa tajam visi, misi, dan program kerja yang ditawarkan masing-masing paslon," jelasnya.
Rayendra memastikan bahwa KPU telah menyiapkan langkah-langkah untuk menjaga suasana debat tetap kondusif dan aman. Walaupun simpatisan atau pendukung dari kelima paslon Walikota dan Wakil Walikota diperbolehkan hadir, pihaknya telah mengantisipasi agar tidak terjadi gesekan antarpendukung. Debat publik akan digelar tiga kali, yaitu pada tanggal 16 Oktober, 8 November, dan 16 November 2024 di Kota Bengkulu.
"Kami berharap dengan aturan yang sudah ditetapkan, debat publik bisa berlangsung dengan lancar dan damai. Setiap pendukung yang hadir juga harus ikut menjaga ketertiban dan tidak memicu kericuhan," tambah Rayendra.
KPU Kota Bengkulu juga mengajak masyarakat untuk aktif menilai kualitas paslon berdasarkan gagasan yang disampaikan dalam debat, bukan dengan melihat isu pribadi yang mungkin dimunculkan. Rayendra berharap debat ini dapat membantu pemilih untuk menentukan pilihan dengan cerdas dan bijaksana.
“Kami ingin masyarakat menilai calon-calon berdasarkan kualitas gagasan, visi, dan program kerja mereka, bukan melalui serangan pribadi. Hal ini penting agar pemilih dapat memahami siapa yang paling tepat untuk memimpin Kota Bengkulu ke depan,” tegasnya.
Debat publik menjadi kesempatan bagi para paslon untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam menjawab isu-isu penting yang dihadapi masyarakat dan menawarkan solusi konkret. KPU berharap agar paslon memanfaatkan momen ini secara maksimal, dengan menitikberatkan diskusi pada program kerja dan bukan pada serangan pribadi untuk meraih simpati pemilih.